Minggu, 22 Agustus 2010

THAHARAH (Pendahuluan)

Pengertian Thaharah

Taharah ada dua macam, yaitu lahir dan batin.

Taharah yang bersifat batin ialah mensucikan jiwa dari kotoran-kotoran dosa dan maksiat, caranya melalui tobat yang sebenar-benarnya. Dengan membersihkan hati dari kotoran syirik, ragu-ragu, hasad, dengki, menipu dan dosa besar. Juga dari ujub, riya'. Hal itu dilakukan dengan berbuat ikhlas, takiri, cinta kebaikan, penyantun, jujur, benar dan rendah hati. Serta senantiasa mengharap untuk memperoleh ridha Allah dengan niat dan amal saleh.

Taharah yang bersifat lahiriah ialah dengan membersihkan kotoran dan hadas. Membersihkan kotoran dengan cara menghilangkan najis dengan air yang suci dan mensucikan dari pakaian untuk salat, badan dan tempat salat.

Mensucikan hadas yaitu dengan wudu, mandi dan tayamum.

Selain Taharah Lahir dan Batin, masih ada satu lagi Taharah HARTA BENDA dan JIWA RAGA yaitu dengan cara Zakat /Sedekah.
"Ambillah sedekah dari sebagian harta mereka, dengan sedekah itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..." (at-Taubah [9]: 103).
Ibnu Abas berkata:
"Rasulullah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan jiwa orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan katakata keji serta memberi makan orang-orang miskin." ( Abu Baud, Ibn Majah. Disahkan oleh Hakim dengan tambahan: Siapa yang membayarkannya sebelum salat Id, maka zakatnya diterima, dan bila dibayarkan sesudah salat, maka itu hanyalah sedekah biasa.)
Hukum Taharah

Taharah itu wajib berdasar kitab dan sunah.

Allah berfirman:

"...dan jika kamu junub, maka mandilah..." (QS. al-Ma'idah [5]:6). Dan firman Allah:

"Dan pakaianmu hendaklah kamu bersihkan." (QS. al-Mudassir [74]:4). Kemudian firman Allah:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. al-Baqarah [2]:222).

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. AT-TAubat :103)

Rasulullah bersabda:

"Kunci salat adalah bersuci."

Dan sabda Nabi s.a.w.:

"Salat tidak diterima tanpa bersuci."

Kemudian sabda Nabi s.a.w.:

"Bersuci itu sebagian dari iman."

Dari berbagai sumber